Dari Stasiun Kota putar arah menuju utara Jakarta, ke kawasan Penjaringan. Hawa panas dan kering mulai terasa. Truk-truk besar berlalu lalang. Tidak ada pasir pantai ataupun pohon kelapa. Yang ada hanyalah puluhan kapal besar yang menanti muatan.
Pria-pria tangguh lalu lalang. Wajahnya tidak begitu ceria, namun ada semangat yang terpancar. Kuli panggul. Demi menghidupi keluarga, mereka rela berjam-jam menanti truk yang mengantar muatan. Mereka dengan segenap tenaga yang dimiliki, kemudian mengangkut muatan itu ke kapal-kapal besar yang telah menanti.
Sunda Kelapa hari ini. Tidak lagi diperebutkan oleh kerajaan-kerajaan Eropa dan nusantara. Tidak lagi menjadi pelabuhan hebat (pada masanya, pelabuhan ini menjadi yang terpenting di zaman kerajaan Sunda).
Sunda Kelapa hari ini, tempat mereka menggantungkan nasib.
Ternyata perjalanan saya ke pasar baru hari ini merupakan pelajaran sejarah dalam fotografi di Indonesia. Setelah sebelumnya berniat untuk mencari baterai HD yang akan digunakan untuk nyawa Light meter Canonet Ql17 yang dibei belum lama, ternyata gak sengaja ketemu Fujica M1 yang menarik perhatian.
Kamera compact rangefinder ini masih tersimpan mulus di dalam kotak beserta flash dan manual pemakaiannya. sebenarnya kamera fujica M1 merupakan barang yang tidak langka di pasar baru jakarta, namun kelengkapannya lah yang membuat saya jatuh hati.
Foto 1:
sebelum dibuka
foto 2:
Baru dibuka
foto 3:
kamera + flash
Penasaran dengan sejarah dan latar belakang dari kamera fujica M1, ahirnya saya googling dan akhirnya ketemu informasi disini dan disini , dan dari sana saya baru tahu kalau itu adalah kamera buatan Indonesia yang berhasil menguasai pasar luar negeri. berarti Fujica M1, yang ketika di luar negeri menjadi MA-1 ini merupakan sejarah kamera di Indonesia dan dunia. Sadamikun Hartono, ialah yang menjadi orang di belakang keberhasilan penjualan kamera Fujica M1. bukan merupakan hal yang mudah untuk dapat memperoleh izin produksi kamera dari Fuji Jepang. namun Sadamikun Hartono menekankan bahwa perusahaan yang sempat di-nahkoda-inya tersebut merupakan pabrik murni Indonesia.''Kami cuma membayar royalty kepada Fuji, dan bebas menjual ke seluruh dunia.'', tegasnya.
Tetapi, demikian anak ketiga dari sepuluh bersaudara ini menuturkan, tidak begitu saja ia memperoleh izin membuat kamera dari Fuji. ''Tak gampang membujuk Jepang,'' ujarnya. Semula, adalah mendiang ayahnya, Otje Honoris, membuka kios kecil di Pasar Baru, Jakarta, 1965. Ketika itu, kamera masih merupakan barang mewah dan langka. Sang ayah, yang bermodalkan barang titipan, tidak cuma menunggu. Dikerahkannya seluruh keluarga, anak dan istri, mencari calon pembeli. Akhirnya, keluarga Honoris berhasil menguasai kemampuan menjual. Fuji merebut 70% pasaran film di Indonesia. Pada 1982, didirikannya PT Honoris Industry. Dengan segala usaha, dan pantang menyerah, akhirnya Pada 1984, ekspornya mencapai 140 ribu unit, 58% jatuh di Prancis. Setahun kemudian, pabrik yang merupakan satu dari sepuluh perusahaan Modern Group ini mengeluarkan produk baru: Fuji DL-10. Selama ini telah dijual 500 ribu unit kamera ke 22 negara, termasuk Jepang -- negara asal Fuji.
pada awalnya kamera ini dijual dengan harga Rp 15.000 dan hanya diproduksi satu warna, yaitu hitam. inilah contoh gambar iklan pada masa itu:
Iklan Fujica M1
Namun setelah Maya Rumantir menjadi bintang iklan kamera ini, harganya naik menjadi 25.000 rupiah dan modelnya ada berbagai warna, seperti merah, biru dan hijau. Ini adalah contoh iklannya sewaktu Fujica M1 memproduksi tipe warna-warninya.
m1 berwarna warni:
sebagai anak Indonesia jelas saya bangga mengetahui fakta tersebut. setidaknya saya menjadi tahu bahwa nama Indonesia sempat menguasai pasar kamera internasional, walaupun masih diberi embel-embel merk 'FUJI".
Bagi para penggemar fotografi pemula atau yang lebih dikenal dengan sebutan new entry, dunia foto grafi mungkin merupakan suatu dunia baru yang cukup rumit. Kerumitan dalam dunia fotografi dimulai dari berbagai istilah yang tidak mengerti orang awam sampai dengan aturan-aturan komposisi. Dalam postingan kami kali ini, kami mencoba memberi tutorial sederhana tentang dasar pemahaman kamera dan teknik dasar fotografi untuk membantu para fotografer pemula yang baru mencoba dunia cahaya ini.
Fotografi itu apa?
Fotografi ( Photography ) berasal dari kata Foto ( Cahaya ) dan Graphia ( menulis / menggambar ), sehingga dapat diartikan bahwa fotografi adalah suatu teknik menggambar dengan cahaya. Atas dasar tersebut, jelas bahwa cahaya sangat berperan penting dan menjadi sumber utama dalam memperoleh gambar.
Kamera SLR?
Kamera SLR ( Single Lens Reflex ) atau D-SLR ( Digital ) merupakan kamera dengan jendela bidik ( viewfinder ) yang memberikan gambar sesuai dengan sudut pandang lensa melalui pantulan cermin yang terletak di belakang lensa. Pada umumnya kamera biasa memiliki tampilan dari jendela bidik yang berbeda dengan sudut pandang lensa karena jendela bidik tidak berada segaris dengan sudut pandang lensa. Seperti dibahas terdahulu, fotgrafi berkaitan erat dengan cahaya, maka kamera berfungsi untuk mengatur cahaya yang ditangkap image sensor ( sensor gambar pada kamera digital atau film pada kamera konvensional ). Untuk mengatur cahaya, terdapat 2 hal mendasar dalam kamera, yakni Shutter Speed ( Kecepatan Rana ) dan Aperture ( Diafragma ).
shutter speed itu apa?
Shutter speed atau kecepatan rana merupakan kecepatan terbukanya jendela kamera sehingga cahaya dapat masuk ke dalam image sensor. Satuan daripada shutter speed adalah detik, dan sangat tergantung dengan keadaan cahaya saat pemotretan. Semisal cahaya terang pada siang hari, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih cepat, semisal 1/500 detik. Sedangkan untuk malam hari yang cahayanya lebih sedikit, maka shutter speed harus disesuaikan menjadi lebih lama, semisal 1/5 detik. Hal ini sekaligus menjelaskan mengapa foto pada malam hari cenderung buram, bahwa shutter speed yang lebih lambat memungkinkan pergerakan kamera akibat getaran tangan menjadikan cahaya bergeser sehingga foto menjadi buram / blur.
Kalau aperture apa?
Aperture atau diafragma merupakan istilah untuk bukaan lensa. Apabila diibaratkan sebagai jendela, maka diafragma adalah kiray / gordyn yang dapat dibuka atau ditutup untuk menyesuaikan banyaknya cahaya yang masuk. Pada kamera aperture dilambangkan dengan huruf F dan dengan satuan sebagai berikut: f/1.2 f/1.4 f/1.8 f/2.0 f/2.8 f/3.5 f/4.0 dst... Semakin kecil angka satuan maka akan semakin besar bukaan lensa ( f/1.4 lebih besar bukaannya dibandingkan dengan f/4.0 ).
kesimpulannya adalah aperture ibarat besarnya bukaan keran air, dan shutter speed merupakan lama waktu keran itu dibuka, dan airnya adalah cahaya. jadi berapa banyak cahaya yang masuk ke dalam sensor itu ditentukan oleh bukaan aperture serta kecepatan rana.
Mengenal Mode pada DSLR
Mode DSLR
mode pada kamera DSLR cukup variatif,tergantung pada model dan merk kameranya, namun secara keseluruhan, mode yang ada pada kamera DSLR adalah: M= Full Manual Pada mode ini pengaturan kamera sepenuhnya manual, baik shutter speed, aperture, ISO, dsb.
A= Aperture Priority Pada mode ini aperture dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun shutter speed akan mengimbangi secara otomatis akan kebutuhan cahaya sesuai dengan besar aperture.
S= Shutter Priority Pada mode ini shutter speed dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun aperture akan mengimbangi secara otomatis kebutuhan cahaya yang sesuai dengan shutter speed.
P= Program Pada mode ini baik aperture maupun shutter speed akan mengkalkulasi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan cahaya, hanya saja pada mode ini tingkat exposure dapat diatur sesuai dengan kehendak.
Auto Mode auto merupakan mode dimana kamera secara penuh mengatur akan segala kebutuhan pengaturan, dengan kata lain pada mode ini fotografer tinggal "jepret" saja.
Portrait Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan portrait ( foto manusia ), seperti penggunaan tonal warna untuk skin tone, dsb.
M= Full Manual Pada mode ini pengaturan kamera sepenuhnya manual, baik shutter speed, aperture, ISO, dsb.
A= Aperture Priority Pada mode ini aperture dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun shutter speed akan mengimbangi secara otomatis akan kebutuhan cahaya sesuai dengan besar aperture.
S= Shutter Priority Pada mode ini shutter speed dapat diatur sesuai dengan kehendak, namun aperture akan mengimbangi secara otomatis kebutuhan cahaya yang sesuai dengan shutter speed.
P= Program Pada mode ini baik aperture maupun shutter speed akan mengkalkulasi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan cahaya, hanya saja pada mode ini tingkat exposure dapat diatur sesuai dengan kehendak.
Auto Mode auto merupakan mode dimana kamera secara penuh mengatur akan segala kebutuhan pengaturan, dengan kata lain pada mode ini fotografer tinggal "jepret" saja.
Portrait Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan portrait ( foto manusia ), seperti penggunaan tonal warna untuk skin tone, dsb.
Landscape Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan ( landscape), seperti tone warna yang lebih vivid atau lain sebagainya.
Macro Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto macro ( jarak dekat sehingga objek tampak lebih besar ), seperti fokus lensa yang lebih disesuaikan.
Moving Object Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan pemotretan objek yang bergerak, sehingga fokus lensa akan lebih cepat bergerak menyesuaikan dengan pergerakan objek.
Night Landscape Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan pada malam hari.
Night Portrait Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto portrait malam hari atau cahaya redup.
Landscape Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan ( landscape), seperti tone warna yang lebih vivid atau lain sebagainya.
Macro Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto macro ( jarak dekat sehingga objek tampak lebih besar ), seperti fokus lensa yang lebih disesuaikan.
Moving Object Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan pemotretan objek yang bergerak, sehingga fokus lensa akan lebih cepat bergerak menyesuaikan dengan pergerakan objek.
Night Landscape Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto pemandangan pada malam hari.
Night Portrait Mode ini merupakan pencabangan mode full auto, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan foto portrait malam hari atau cahaya redup.
selanjutnya kita akan beralih ke pada teknik dasar serta kompsisi dalam fotografi: 1. Depth of field
Deep Of Field/ D.O.F
Depth of field atau sering disingkat menjadi DOF merupakan salah satu teknik fotgrafi yang paling dasar. Setiap foto memiliki kedalaman ( depth ) yang terbagi atas foreground ( depan ) dan background ( belakang ). Fokus pada lensa kamera dapat dikendalikan atau diarahkan pada objek tertentu. Pengendalian Depth of Field berguna untuk membatasi fokus pada foto dan lebih memberi kesan hidup pada foto. Contoh berikut menunjukan DOF pendek dengan fokus pada foreground:
foto 1
Contoh berikut menunjukan DOF pendek dengan fokus pada background:
Foto 2:
Contoh berikut menunjukan foto DOF panjang / dalam, dengan fokus pada foreground dan background:
Foto 3
2. Freeze
Freeze
Setelah memahami DOF yang berkaitan dengan aperture, kali ini akan dijelaskan tentang freeze, dimana sangat berkaitan erat dengan shutter speed. Foto freeze bertujuan untuk mengabadikan suatu moment dengan gerakan cepat sehingga dapat tertangkap oleh kamera sebagai gambar diam, seperti foto tetesan air, ledakan, atau foto ketika orang sedang melompat dan lain sebagainya. Yang paling utama dalam mendapatkan foto freeze adalah mengatur shutter speed secepat mungkin ( misal 1/500 detik, 1/1000 detik, hingga 1/8000 detik ). Karena tuntutan shutter speed yang cepat, maka tentunya cahaya yang dibutuhkan sangat banyak, maka dari itu biasanya foto freeze amatir lebih banyak dilakukan di ruang terbuka pada siang hari dimana cahaya matahari bersinar terang. Bukan tidak mungkin untuk memperoleh foto freeze pada malam hari atau cahaya yang minim, namun peralatan pendukung mutlak diperlukan seperti flash atau bahkan lampu studio dengan kecepatan singkronisasi yang tinggi pula.
Berikut contoh foto freeze:
freeze dengan bantuan flash
Freeze di outdoor (Matahari)
3. Movement
Movement
Bertentangan dengan foto freeze, foto movement bertujuan memperlihatkan pergerakan objek dengan shutter speed yang rendah, sehingga pergerakan objek dapat tampak pada hasil foto. Shutter speed yang digunakan cenderung rendah agar pergerakan objek dapat terekam ( misal 1/5 detik, 1 detik, dst ), namun yang patut diperhatikan adalah kamera harus tetap dalam posisi statis agar background daripada objek tetap fokus walaupun shutter speed lambat.
Berikut contoh foto movement:
foto 1:
foto 2:
4.Panning
Panning
Mirip dengan metode foto movement, namun dalam foto panning gerakan objek lebih ditampilkan melalui background yang bergerak. Prinsip dasar foto panning sama dengan foto movement, hanya saja pada saat pemotretan, kamera ikut bergerak mengimbangi gerakan objek, sehingga objek tetap fokus namun background yang dihasilkan bergerak. Contoh foto panning:
foto 1:
Cara foto panning: Bidik sasaran bergerak ( pada umumnya mobil ), tekan tombol shutter 1/2 agar fokus mengunci objek, gerakan kamera mengikuti objek seketat mungkin agar objek tetap fokus, sekiranya dirasa gerakan kamera sudah mengimbangi gerakan objek, tekan tombol shutter penuh dengan kamera yang tetap bergerak mengikuti objek.
5.Bulb
Bulb
Foto bulb dapat diperoleh melalui mode manual dengan mengatur shutter speed pada setting paling lambat ( BULB ), dimana shutter akan terus terbuka selama tombol ditekan dan akan menutup kembali pada saat tombol dilepas. Yang patut diperhatikan pada foto bulb adalah posisi kamera yang mutlak harus statis, maka gunakanlah tripod untuk menghasilkan foto bulb. Contoh foto bulb pada lalu lintas kota malam hari:
Foto bulb 1
Semoga informasi yang kami berikan dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Kayuh Ontelmu Bersama Paguyuban Sapeda Baheula Bandung
"gowes anti panas, obat khusus demam bumi"
Para ontelis mengelilingi Bandung, Minggu (31/5) berbagai sepeda ontel milik anggota PSB PSB turut menyemarakan kampanye "bike to work"
Berawal dari hobi, para pecinta ontel akhirnya membuat suatu komunitas pecinta sepeda ontel di Bandung. Paguyuban Sapeda Baheula (PSB) berdiri sejak 31 Januari 2005, hingga kini telah memiliki 380 anggota. PSB selalu mengadakan kegiatan rutin berkumpul di depan Museum Geologi tiap Minggu pagi, kemudian ditutup dengan acara keliling kota menggunakan ontel.
Komunitas yang terdiri dari beragam kalangan ini, memiliki penampilan unik. Ada yang menggunakan kostum belanda jaman dulu, ataupun ada yang mengenakan pakaian daerah. Itu dilakukan untuk menarik perhatian masyarakat. Saat ini PSB sering terlibat dalam acara promosi pariwisata Bandung dan juga berbagai kampanye lingkungan.
"Fotografi itu bagaimana kita menelaah cahaya. Itu Kuncinya."
Hari ini hari Minggu, biasanya banyak orang melepas penat ke sekitar Alun-alun Kota Bandung. Namun hari ini tidak terlalu banyak pengunjung. Tatang, pria paruh baya, berjalan di sekeliling Alun-alun. Sebuah kamera Fujica analog kusam terus dikalunginya. Tangannya memegang beberapa lembar foto hasil jepretannya.
Siang itu, di alun-alun begitu terik. Tatang masih terus berjalan menyusuri, mencari peruntungan. Terkadang ia menghampiri orang-orang sambil berucap “Ibu, bade foto? Untuk kenang-kenangan.” Jika diacuhkan, Tatang tetap tersenyum dan kembali lagi berjalan.
“Dulu saya sempat jualan, tapi karena hanya lulus SMP, ya saya jadi tukang foto amatir sampai sekarang, “ ujar Tatang. Baginya, fotografi memberikan peluang untuk menghidupi keluarganya. “Dulu sih saya jadi tukang foto keliling, tapi lama-lama cape, ya jadi tetep aja di sini. Lumayan kalau dulu pendapatannya bisa ngebiayaain empat anak, “ lanjut Tatang. Perlu diketahui, Tatang sudah menjadi penawar jasa foto sejak tahun 1977.
Bagi sebagian besar orang, invasi besar-besaran dari era teknologi digital banyak memberikan keuntungan. Namun tidak bagi Tatang. Terus berkembangnya si digital, semakin menyudutkan si analog. Ini berarti peluang usaha Tatang semakin hari semakin dipojokan. “Saat ini sudah banyak yang digital, pendapatan otomatis berkurang sekali, “ ujarnya.
Tarif yang ditawarkan oleh Tatang tidak menentu. “Sekitar 10.000 rupiah sampai 15.000 rupiah, tapi kadang ada juga yang Cuma 5000 rupiah, “ jelasnya. Namun Tatang tetap mensyukuri itu. “Ya kalau beruntung dalam sehari bisa mencapai 50.000 rupiah. Yang penting mah bisa nutupin untuk makan,” lanjut Tatang sambil tertawa.
Tatang mendalami dunia fotografi secara otodidak. Selama mejadi tukang foto keliling, Tatang semakin mengerti seluk beluk fotografi. “ Fotografi itu bagaimana kita menelaah tentang cahaya. Itu kuncinya, “ kata Tatang ketika ditanya mengenai arti fotografi bagi dirinya.
Tatang sendiri tidak mengerti mengapa dirinya bisa bertahan dengan sebuah kamera analog hingga hari ini. “Saya pernah juga kerja yang lain, tapi ya ujung-ujungnya balik lagi ke foto. Mungkin susah kalau sudah terlalu cinta,” ujarnya.
Ketika Tatang bercerita, tiba-tiba seorang bapak dan anaknya menghampiri Tatang. Kemudian ia memberi dua lembar foto kepada bapak itu. “Lumayan untuk kenang-kenangan,” ujar si bapak sambil memberikan pecahan uang lima ribuan kepada Tatang. “Nuhun Pak,” Tatang membalas dengan senyuman.
Alun-alun sudah mulai mendung. Kami harus segera beranjak.Masih banyak yang harus dikerjakan. Tatang pun masih harus bekerja lagi hingga petang. Tentunya dengan kamera analog kesayangannya.
let's talk about photograph,,
Kamerakemari adalah buah karya dua orang fotografer amatir yaitu, Lalitya dan Martin. kami dengan sedikit pengetahuan dan banyak ketidaktahuan akan mencoba mengupas tuntas mengenai segala hal tentang fotografi..
semoga kamera kemari dapat memperluas jagad pengetahuan anda mengenai dunia fotografi..
Foto Pilihan Editor:
apakah blog ini menambah pengetahuan fotografi Anda?